“kesemangatan itu tidak bisa menerobos tirai kepastian yang telah ditentukan oleh Allah”
Sejak manusia ada dalam rahim ibu, Allah sudah menentukan akan nasibnya hidup di alam dunia ini yaitu : bahagia dan celaka. Kepastian yang sudah ditetapkan oleh Allah itu manusia  tidak akan bisa menerobos dengan semangat kekuatan yang menggelora itu.

“sesungguhnya tiap orang di antara kamu dikumpulkan pembentukannya (kejadiannya) di dalam rahim ibunya dalam 40 hari berupa nitfah, kemudian menjadi segumpalan darah selama itu juga (40 hari), kemudian menjadi sekarat daging selama itu juga (40 hari). Kemudian kami utuslah kepadanya malaikat,  maka ia meniupkan ruh kepadanya dan diprintahkan (ditetapkan) dengan empat perkara : ditentukan rizqinya, ajalnya (umurnya), amal (pekerjaannya), dan celaka atau bahagia (HR. Bukhori.)
Dengan berdasarkan hadits di atas bahwa manusia hidup di dalam alam ini tinggal melaksanakan apa yang menjadi kepastian dan ketentuan Allah tersebut.

Jadi seandainya ada orang- yang mempunyai cita-cita tinggi, misalnya ingin menjadi seorang serjana, tapi dalam suratan takdirnya ia memang dijadikan dan ditetapkan menjadi orang yang berkedudukan rendah, dengan semangat usaha yang menggelora untuk mencapai titel atau pangkat tersebut tidak akan bisa menerobos takdir kepastian yang telah ditentukan semula.


Oleh karena itu, manusia tidak perlu banyak pikir tentang rizqi, kedudukan dan lain sebagainya. Sebab Allahlah  yang menentukan kepastian sebelum manusia lahir, tinggal manusia itu sendiri yang harus berusaha (ikhtiar).
____________
DI KUTIP DARI BUKU 
 
Top